Selasa, 26 Mei 2015

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Matematika



Faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa meliputi faktor kesiapan, faktor kognitif siswa, faktor motivasi dan faktor desain pembelajaran. Keempatnya saling berkaitan dan secara bersama-sama mendukung proses belajar matematika siswa. Berikut ini akan dijelaskan dengan uraian-uraiannya dan runtut beserta contoh-contoh pembelajaran matematika. Empat faktor tersebut antara lain:

1.        Faktor kesiapan belajar
Faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar matematika adalah faktor kesiapan belajar. Menurut Slameto (2003: 113) mengemukakan kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi fisik, mental dan emosional, keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Sedangkan menurut Hamalik (2003:41) kesiapan belajar adalah keadaan kapasitas  yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan pengajaran tertentu. Jadi dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan kesiapan belajar adalah kondisi diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan.
Keaktifan belajar itu beraneka ragam bentuknnya, mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yanng susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya. Oleh karena itu kesiapan belajar merupakan faktor penting yang mempengaruhi keaktifan belajar matematika siswa karena dalam hal ini siswa berusaha menggunakan kemampuan yang dimiliknya untuk berperan aktif terhadap keterlibatan langsung dalam belajar matematika. Contoh pembelajaran matematikanya adalah pada materi Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV), kemudian pada pokok bahasan PLDV tersebut siswa dapat membandingkan konsep yang mereka milki, dilanjutkan dengan mencoba menyimpulkannya. dari hasil pemecahan masalah yang mereka selesaikan, siswa mencoba mempresentasikan hasil belajarnya dengan teman sebayanya dan menggunakan kegiatan psikis-psikis lainnya.

2.        Faktor Kognitif Siswa
Faktor kognitif siswa merupakan faktor yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam kognitif. Faktor kognitif siswa meliputi hal berikut:
a.         Pengetahuan Awal (Prior Knowledge)
Pengetahuan awal (prior knowledge) adalah sekumpulan pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan hidupnya, kemudian dibawa pada suatu pengalaman belajar baru. Konsepsi prapembelajaran atau skema kognitif adalah konsepsi para siswa yang dapat dipakai sebagai pegangan awal oleh para guru dalam pembelajaran.
b.        Asimilasi
Asimilasi adalah proses dimana anak mengevaluasi dan mencoba memahami informasi baru, berdasarkan pengetahuan dunia yang sudah dimiliki (Upton, 2012: 24). Jadi dalam hal ini menunjukkan bahwa asimilasi adalah proses yang mana individu mengintegrasikan antara persepsi, konsep atau pengalaman baru ke dalam skema kognitifnya.
c.         Akomodasi
Akomodasi adalah proses dimana anak memperluas dan memodifikasi representasi-representasi mental mereka tentang dunia berdasarkan pengalaman-pengalaman baru (Upton, 2012: 24).  Jadi intinnya akomodasi adalah proses kognitif individu dalam menghadapi stimulus yang masuk ke dalam struktur kognitifnya. Proses akomodasi dapat terjadi dalam dua hal yaitu mengubah skema yang ada dalam struktur kognitif individu karena pengalaman yang ia temukan tidak ada dalam struktur berpikir individu atau individu bisa memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan stimulus yang masuk ke dalam diri individu.
d.        Daya ingat jangka panjang
Long Term Memory (LTM) atau memori jagka panjang adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Long term memory merupakan tahapan akhir dari model proses informasi. Long term memory mempunyai dua komponen yakni Explisit/ declarative memory dan Implisit / non-declarative memory.

Memperhatikan dari beberapa faktor kemampuan kognitif siswa setidaknya dalam hal ini bisa menjadi perhatian bahwa faktor kognitif adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar, terutama belajar matematika yang mempunyai tingkatan kognitif yang sangat diperlukan terhadap salah satu kriteria keberhasilan siswa, disebabkan faktor kognitif lebih mendominasi dalam kriteria penilaian belajar siswa. Contoh pembelajaran matematika yang memepengaruhi faktor kognitif adalah misalkan: pada materi Logaritma alog c = b. Sebelum memahami materi tersebut tentunya siswa harus mengetahui pra-materi tentang persamaan Eksponensial ab = c. Sehingga dari materi tersebut siswa telah membuktikan bahwa enam faktor kognitif merupakan penunjang keaktifan siswa dalam belajar matematika. Materi tentang Logaritma dan Eksponensial yang mereka pelajari dalam diri siswa tentunya melalui tahapan-tahapan keenam faktor kognitif siswa yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sisntesis,  dan evaluasi.

3.        Faktor motivasi belajar
Faktor yang mempengaruhi keaktifan selanjutnya adalah faktor motivasi belajar. Motivasi belajar menurut Mc Donald yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Jadi dapat disimpulkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya untuk menggerakkan dalam diri siswa yang mengakibatkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkann oleh subjek belajar itu bisa tercapai. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yakni faktor individual dan faktor sosial. Faktor individual seperti kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan dan faktor pribadi. Sedangkan faktor sosial misalkan faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru, alat-alat dalam belajar dan motivasi sosial.
Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan belajar siswa dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Contoh motivasi belajar siswa yaitu ketika siswa belajar materi matematika tentang Persamaan Aljabar, siswa berusaha untuk pantang menyerah dalam memecahkan masalah berupa soal-soal dan guru memfasilitasi siswa agar dapat mengkonstruk pengetahuan pada proses pembelajaran tersebut.

4.        Faktor desain belajar 
Desain belajar dapat didefinisikan dengan suatu proses desain dan sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai teori-teori pembelajaran, teknologi informasi, sistematika analalisis. Jadi dari definisi tersebut jelas bahwa desain pembelajaran merupakan faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar matematika karena desain pembelajaran adalah bertujuan mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi. Contoh desain belajar matematika adalah siswa belajar materi tentang Persamaan Kuadrat yakni dengan strategi kerja kelompok bersama teman-teman kelompoknya dan berusaha memecahkan masalah matematika tersebut dengan beberapa cara seperti berdiskusi, tutor sebaya atau dengan strategi lain dan juga dengan menggunakan media yang dibutuhkan dalam membahas materi tersebut agar dirinya dan teman kelompoknya dapat dengan mudah memahaminya.


DAFTAR REFERENSI

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Upton, Penney. 2012. Psychology Express: Developmental Psychology. Jakarta: Erlangga.

1 komentar: