Oleh : Darul Ulum
Perkuliahan Filsafat Ilmu
Terinspirasi oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A
Refleksi 4: Kamis, 23
Oktober 2014
Prinsip
filsafat adalah identitas dan kontradiksi. Prinsip identitas dalam filsafat
hanya terjadi dipikiran dan di akhirat. Misalnya "aku sama dengan
aku", pernyataan ini hanya benar jika hanya terjadi di pikiran kita atau
diakherat. Sama halnya juga dengan matematika, matematika itu hanya benar
ketika masih dipikiran, ketika sudah diucapkan dan ditulis, secara filsafat
sudah salah. Sedangkan prinsip kontradiksi dalam filsafat itu hanya terjadi di
dunia. Ketika di dunia secara filsafat semuanya sudah sensitif terhadap ruang
dan waktu. Artinya segala sesuatu di dunia itu kontradiksi. Dalam hal ini arti
dari kontradiksi filsafat berbeda dengan kontradiksi di dalam matematika.
Kontradiksi dalam filsafat berbeda dengan kontradiksi dalam matematika.
Kontradiksi dalam matematika artinya tidak konsisten. Sesuatu yang tidak
konsisten, pastilah kontradiksi. Tidak konsisten dalam matematika adalah
tautologi, artinya apapun pasti benar. Sedangkan kontradiksi dalam filsafat
adalah bukan identitas. Dalam filsafat, predikat termuat dalam subyek. Yang
dimaksud dengan predikat itu sendiri adalah semua sifatmu termasuk nama, hak
dan kewajiban.
Dan apabila berlaku hukum identitas
maka aku sama dengan aku, kamu sama dengan kamu, telur sama dengan telur, satu
sama dengan satu, saya yang dulu sama dengan saya yang sekarang, dan lain
sebagainya. Tetapi ketika direnuungkan kembali, aku yang pertama pastilah tidak
sama dengan aku yang kedua karena aku yang pertama diucapkan lebih dulu,
sehingga akan berbeda seper sekian detik. Kamu yang pertama pastilah tidak sama
dengan kamu yang kedua karena kamu yang pertama diucapkan lebih dulu, sehingga
akan berbeda seper sekian detik. Satu
yang pertama pastilah tidak sama dengan satu yang kedua karena satu yang
pertama diucapkan lebih dulu, sehingga akan berbeda seper sekian detik. Saya
yang dulu pastilah berbeda dengan Saya yang sekarang karena sudah menempati
ruang dan waktu yang berbeda. Jadi, semua di alam ini adalah
kontradiksi (karena tidak berlaku hukum identitas). Yang ada hanyalah relatif
terhadap ruang dan waktu. Satu-satunya yang tidak kontradiksi hanyalah Allah
SWT, Tuhan Yang Menguasai Alam ini.
Salah satu tujuan dari filsafat
adalah menemukan pemahaman dan tindakan yang sesuai. filsafat erat kaitannya
dengan ilmu. karena bagaimana pun, tujuan dipelajari ilmu adalah untuk dapat
dipahami kemudian direalisasikan ke dalam kehidupan yang nyata. tanpa
pemahaman, ilmu tidak akan mungkin dapat dikuasai. matematika dan filsafat
memiliki hubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya. alasannya,
filsafat merupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu
dari segala ilmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika
adalah ibu dari segala ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan
filsafat karena kedua hal ini adalah apriori dan tidak eksperimentalis. hasil
dari keduanya tidak memerlukan bukti secara fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar